Situs ini dibuat sekedar untuk berbagi pengalaman dalam masalah administrasi yang diperoleh selama di tempat kerja.

Minggu, 03 Agustus 2014

TERGILAS PERUBAHAN

Dalam perubahan yang cepat di bidang teknis tinggi, seperti komputerisasi dibidang administrasi maupun dibidang rangcang bangun, ketertinggalan dapat terjadi dengan cepat. Di antara para manajer, setiap perubahan dapat saja diikuti atau diantisipasi dengan lebih lambat dan mungkin tidak memperhatikan ketertinggalannya, seperti dalam hal sikap yang tidak tepat dan kinerja yang buruk. Ketertinggalan bisa jadi sebagai hasil dari kegagalan seseorang untuk mengadaptasikan dirinya pada teknologi baru dan perubahan-perubahan baru lainnya. Semakin cepat perubahan lingkungan, semakin memungkinkan hal ini menjadikan karyawan tertinggal.

Beberapa pengusaha merasa segan untuk mengambil tindakan yang keras dan memecat karyawan yang tertinggal, utamanya terhadap karyawan yang telah lama bekerja di perusahaan. Sebagai gantinya, beberapa karyawan tersebut bisa saja diberikan pekerjaan tertentu dimana ketertinggalan mereka tidak menjadi permasalahan dengan catatan perusahaan masih memiliki area kerja tertentu yang masih dapat ditambah karyawannya. Bagaimana jika keterampilan mereka bukanlah sebagai ketertinggalan. Sebagai contoh, ketika seorang eksekutif menengah/puncak tidak melakukan pekerjaan dengan memuaskan. Kemudian mereka terkadang dipromosikan sebagai wakil ketua sebuah dewan, di mana mereka memainkan sebagai penasihat atau menghadiri acara-acara seremonial, seperti pesta perjamuan untuk pensiunan karyawan. untuk para karyawan dengan tingkat yang lebih rendah. Solusinya berupa program pengembangan tambahan.

Menghindari terjadinya ketertinggalan merupakan sebuah tantangan utama untuk departemen SDM. Dengan menilai kebutuhan dari karyawan dan memberikan mereka program untuk mengembangkan keterampilan baru, departemen SDM seharusnya menerapkan programnya dengan proaktif (sebelum ketertinggalan terjadi). Jika program dirancang secara reaktif, sesudah ketertinggalan terjadi, hal itu sangat mungkin kurang efektif dan lebih mahal.

Ketika seorang karyawan mencapai taraf tanpa adanya kemajuan karir, ketertinggalan sangat mungkin terjadi. Taraf tanpa kemajuan karir terjadi ketika seorang karyawan melakukan pekerjaan sedemikian rupa tidak untuk diturunkan pangkatnya atau dipecat, tetapi yang bersangkutan tidak begitu cocok untuk dipromosikan. Ketika karyawan tersebut menyadari bahwa dia berada pada taraf tanpa kemajuan, motivasi untuk ingin tetap pada posisinya sangat mungkin dikurangi. Lantas bagaimana antisipasipasinya? Banyak perusahaan menggunakan pendidikan berkelanjutan untuk kalangan manajemen menengah dan tingkat lebih atas untuk melawan ketertinggalan, misalnya melalui kegiatan pelatihan khusus setingkat perguruan tinggi, seminar, dan simposium *****

Tidak ada komentar:

DASAR ANALISA KREDIT

Pada umumnya analisa kredit akan membahas unsur 5C, yaitu character (karakter nasabah, kemauan membayar), capacity (kemampuan membayar ke...