Situs ini dibuat sekedar untuk berbagi pengalaman dalam masalah administrasi yang diperoleh selama di tempat kerja.

Sabtu, 20 Desember 2014

DASAR ANALISA KREDIT

Pada umumnya analisa kredit akan membahas unsur 5C, yaitu character (karakter nasabah, kemauan membayar), capacity (kemampuan membayar kewajiban), capital (kecukupan modal), condition (kondisi ekonomi)dan collateral (kecukupan agunan).

Analisa karakter nasabah (character)
Kredit dapat diberikan pada nasabah perorangan atau perusahaan besar. Apapun kategori nasabah kita, akhirnya analisa harus berbicara dan melakukan negosiasi dengan calon debitur, karena debitur yang akan menentukan apakah kredit yang diberikan dapat dikembalikan beserta bunganya. Oleh karena itu sangat penting analis menilai masalah integritas, kejujuran dan moral dari debitur.

Dalam menilai karakter debitur, analis hendaknya tidak percaya saja pada yang dikatakan debitur. Analis dapat mengunjungi tempat usaha nasabah dan berkomunikasi secara intens, melihat bagaimana kemampuan debitur dalam perencanaan bisnis, proses kontrol, pengelolaan keuangan, yang dapat memberikan petunjuk dari karakter debitur. Analisa karakter memberikan kepastian bahwa debitur mempunyai keinginan untuk membayar kewajiban.

Kapasitas membayar kewajiban (capacity)
Ada dua hal yang menentukan kapasitas membayar kewajiban. Pertama, usaha debitur mampu menjual produknya dengan harga sesuai yang direncanakan. Kedua, debitur mampu memproduksi sejumlah yang direncanakan, dan dengan biaya yang terkendali sesuai rencana kerja.
Untuk menilai kemampuan menjual, analis harus memahami pasar dimana industri berada, mencari informasi mengenai kapasitas pasar, jumlah pesaing dalam industri, kekuatan dan kelemahan perusahaan, dan strategi yang pas untuk melaksanakan proses penjualan. Untuk mengukur kemampuan memproduksi dan biaya produksi, analis perlu memahami investasi dan modal kerja yang dibutuhkan, fasilitas dan proses produksi, biaya langsung dan tidak langsung dalam proses produksi dan biaya overhead lainnya. Dari analisa aspek dan aspek teknis seperti ini, analis dapat menentukan asumsi pendapatan dan biaya produksi, yang akan digunakan dalam analisa keuangan untuk menentukan kelayakan usaha (net present value dan internal rate of return) dan kemampuan bayar kewajiban dari debitur (debt service coverage, interest coverage) dan rasio keuangan lainnya untuk melihat kelayakan dari sisi profitability, likuiditas, solvabilitas dan coverage ratio.

Modal yang tersedia (capital)
Modal equity debitur  menentukan risiko usaha bank. Porsi equity yang lebih besar akan membuat risiko kredit menjadi lebih kecil. Artinya, debitur dapat dinilai akan lebih all out dalam upaya memperjuangkan agar usahanya akan tetap eksis. Semakin banyak porsi hutang, biaya bunga akan semakin besar. Oleh karena itu analis perlu memastikan usaha debitur menggunakan porsi modal yang optimal dengan hutang bank. Selain itu modal juga bermanfaat sebagai cadangan apabila kondisi ekonomi sedang dalam kondisi resesi. Hal ini penting terutama bagi perusahaan dengan produk yang sensitif terhadap kondisi ekonomi seperti elektronik, kendaraan dan produk mahal lainnya.
Modal debitur akan stabil dan dapat bertumbuh secara berkesinambungan apabila usaha debitur mampu menghasilkan laba operasional yang sustain. Laba ditahan merupakan komponen yang dapat meningkatkan porsi modal equity. Oleh karena itu apabila perusahaan menanamkan hasil usaha sebagai laba ditahan, maka perusahaan akan lebih cepat tumbuh, dan risiko bank akan semakin kecil. Seringkali untuk maksud ini bank menetapkan persyaratan kredit bahwa debitur tidak diperkenankan membagi dividen pada pemegang saham sebelum kredit dilunasi.

Kecukupan agunan (collateral)
Kelayakan debitur khususnya kemampuan membayar kewajiban hendaknya menjadi tolok ukur utama, dan tidak mengandalkan agunan.  Hal ini karena pertama, hasil penjualan sering tidak mencukupi untuk menutup kewajiban debitur. Kedua, untuk kredit besar, sulit bagi debitur memberikan agunan. Agunan diperlukan sebagai second way out apabila usaha debitur menjadi bermasalah, misalnya karena asumsi penjualan dan biaya meleset dari perkiraan sebelumnya.
Untuk beberapa kategori proyek seperti kredit untuk membiayai infrastruktur seperti telekomunikasi, jalan tol, Bandara, pelabuhan, pembangkit tenaga dan sejenisnya, tidak ada agunan fisik yang dapat diandalkan, sehingga analis perlu mencari metode alternatif yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar membuat keputusan kredit. Dengan cara ini, bank dapat meningkatkan daya saing dengan cara memberikan syarat pemberian agunan yang lebih ringan dibandingkan dengan bank lain, atau bahkan tidak memerlukan calon debitur memberikan agunan alam bentuk apapun apabila proyek debitur dinilai layak.

Kondisi ekonomi (condition)
Kondisi ekonomi secara periodik berubah mulai dari kondisi resesi, recovery, dan boom, inflasi. Bank tentunya mengharapkan dalam kondisi ekonomi apapun, usaha debitur tetap dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan karena debitur dinilai mempunyai strategi yang pas untuk dapat tetap survive.

Implementasi
Untuk kredit segmen ritel atau mikro, analis cukup melakukan analisa mengenai tujuan penggunaan kredit, dan estimasi bagaimana kredit dapat secara realistis dilunasi melalui analisa keuangan sederhana. Untuk segmen UKM, analisa ditambah dengan pengetahuan mengenai kondisi ekonomi dan industri, dan posisi perusahaan dalam industri. Untuk kredit yang lebih besar, perlu ditambahkan dengan analisa siklus bisnis dan bagaimana perusahaan dapat hidup pada kondisi resesi. Selain itu juga perlu dipertimbangkan siklus lain seperti siklus produk, kondisi politik, regulasi, teknologi, dan faktor eksternal lainnya.
Analis perlu menggunakan logika secara umum dan common sense dalam melakukan analisa, menentukan asumsi yang sejauh mungkin realistis, risiko yang dapat ditoleransi, akan menentukan kualitas kontrol terhadap risiko kredit. Rating dan scoring membantu membuat standar kualitas kredit sesuai toleransi risiko bank.     (Disarikan dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

DASAR ANALISA KREDIT

Pada umumnya analisa kredit akan membahas unsur 5C, yaitu character (karakter nasabah, kemauan membayar), capacity (kemampuan membayar ke...