Situs ini dibuat sekedar untuk berbagi pengalaman dalam masalah administrasi yang diperoleh selama di tempat kerja.

Selasa, 11 Maret 2014

KOMPENSASI


Akhir-akhir ini semakin kerap para karyaan berdemo, kenapa? Salah satu penyebabnya adalah masalah kompensasi. Perusahaan dianggap sering tidak adil dalam menerapkan manajemen kompensasi. Selain itu percepatan besaran kompensasi jauh lebih lambat dibanding dengan percepatan peningkatan biaya hidup.

Kompensasi meliputi bentuk pembayaran tunai dan non tunai, pembayaran non tunai dalam bentuk manfaat karyawan, dan insentif untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih giat dan juga seharusnya smart untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Kompensasi merupakan  komponen penting dalam hubungannya  dengan karyawan. Dia sangat dipengaruhi faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Kompensasi sangat dipengaruhi oleh tekanan dan faktor-faktor pasar kerja, posisi rebut tawar kolektif, peraturan pemerintah, filosofi manajemen puncak tentang pembayaran dan manfaat termasuk tantangan dari kompensasi internasional.

Kompensasi mengandung arti tidak hanya dalam bentuk finansial saja, seperti upah (gaji), komisi/bonus namun juga dalam bentuk non financial yang berupa asuransi, bantuan sosial, uang cuti, uang pensiun, pendidikan dan sebagainya. Bentuk lain berupa pekerjaan  dan lingkungannya. Bentuk pekerjaan berupa tanggungjawab, perhatian, kesempatan, dan penghargaan, sementara bentuk lingkungan pekerjaan berupa kondisi kerja, pembagian kerja, status dan kebijakan.

Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Jika dikelola dengan baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan  menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat mungkin meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan penempatan kembali tidaklah gampang. Akibat dari ketidakpuasan dalam pembayaran bisa jadi akan mengurangi kinerja, meningkatkan keluhan, penyebab mogok kerja, dan mengarah pada tindakan fisik dan psikologis, seperti meningkatnya derajat ketidak hadiran dan perputaran karyawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesehatan jiwa karyawan  yang parah. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan pembayaran, juga akan menyebabkan perusahaan dan individual berkurang daya kompetisinya dan menyebabkan kegelisahan, perasaan bersalah, dan suasana yang tidak nyaman di kalangan karyawan.

Penghargaan adalah untuk menjembatani jurang antara tujuan perusahaan dan harapan individual. Agar efektif, sistem penghargaan perusahaan hendaknya menyediakan empat hal sebagai berikut: (1) tingkat penghargaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, (2) keadilan dengan pasar kerja eksternal, (3) keadilan dalam perusahaan, (4) perlakuan individu terhadap perilaku perusahaan yang terkait dengan kebutuhan mereka. Jadi, sistem penghargaan finansial hendaknya dirancang untuk mampu menarik perhatian, mempertahankan, dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih produtif. Oleh karena itu, kompensasi harus dikelola sebaik mungkin dengan mencerminkan win-win result, bagi karyawan dan perusahaan***

Tidak ada komentar:

DASAR ANALISA KREDIT

Pada umumnya analisa kredit akan membahas unsur 5C, yaitu character (karakter nasabah, kemauan membayar), capacity (kemampuan membayar ke...